Kamis, 27 Maret 2014

Munajat dalam kegelapan

Ketika sanubariku keruh dan terbenam dalam gelapnya kesulitan dan kesempitan, sanubariku meraung menahan sakitnya benturan benturan permasalahan yg bagaikan hujan lebat terus mendera tubuhku, aku berusaha menghindar dan menyelamatkan diri, namun hantaman hantaman kesulitan tindih menindih membuatku roboh tak berdaya, panca inderaku gelap tak memiliki rasa, mataku terbuka dan seluruh pemandangan berubah menjadi selubung pekat yg mengerikan, telingaku mendengar suara suara namun mendadak bagaikan dihambat dengan ketulian yg kelam, alam pemikiranku lumpuh, kedua telapak tangan dan jari jariku bergetar, hatiku bagai hangus terbakar oleh gemuruh lahar kerisauan..
Apa yg bisa kuperbuat..?, aku tidak tahu, semua jalan keluar yg kutempuh tertutup rapat.., semua orang masa bodoh atas kesulitan dan raunganku, seakan aku hidup sendiri di alam ini..
Aku rebah terhenyak? tiba tiba terdengarlah suara lirih dari Firman Tuhanku.. ?WA NAADAA FIDHULUMAAT.. AN LAA ILAAHA ILLA ANTA.., SUBHANAKA INNIY KUNTU MINADDHAALIMIIN.., FASTAJABNAA LAHU WANAJJAYNAAHU MINAL GHAMMI WAKADZAALIKA NUNJIYYIL MU?MININ..? Aku tersentak kaget.. ah.. Kisah Yunus as.., ketika Allah swt menceritakannya dengan jelas, ?DAN DIA (Yunus) MEMANGGIL (KU) DALAM KEGELAPAN.. BAHWA TIADA TUHAN SELAIN ENGKAU, MAHA SUCI ENGKAU.. SUNGGUH AKU TERMASUK ORANG YG DHALIM.., MAKA KAMI MENJAWAB DOANYA, DAN KAMI MENYELAMATKANNYA DARI KEGUNDAHAN DAN PERMASALAHAN DAN DEMIKIAN PULA KAMI MENYELAMATKAN ORANG ORANG MUKMIN? (Al Anbiya 87)
Betapa sempit dan adakah lagi kesempitan dan kebingungan lebih dari yg menimpa Nabiyallah Yunus as saat itu?, ditelan oleh seekor ikan raksasa dan hidup merangkak didalam perut hewan itu.. betapa busuknya.. betapa gelapnya.. betapa sempit dan kalutnya Yunus as saat itu, ditelan oleh seekor ikan besar dan dibawa kepada kedalaman Samudera raya..
Ia tak mungkin memanggil siapapun, tak pula bisa berbuat apapun.. namun cerita ini dikisahkan kembali oleh Nya seakan Dia berseru : Akulah Raja Tunggal Maha Penguasa Kegelapan Samudera, Akulah yang Maha Menemaninya saat ia dalam kesendirian, Aku Maha Tunggal Mendengar tangisannya yg terbenamkan dalam pekatnya Samudera, Masihkah ada selainku yg mendengar panggilannya? Saat itu memang sudah tak ada lagi yg bisa diharapkan selain Nya, maka Dia menceritakannya dengan indah? : ?Maka ia Memangil manggil Ku dalam kegelapan..?, kegelapan perut ikan, kegelapan perasaan, kegelapan masalah yg terpekat.. ?ia memangil manggil Ku dalam kegelapan.. Tiada Tuhan Selain Mu, Maha Suci Engkau, sungguh aku dari kelompok hamba yg dhalim..?,
Tak ada keselamatan dari Siksa Nya selain dengan Kalimat Tauhid, sebagaimana Hadits Qudsiy yg berbunyi : ?Laa ilaaha illallah adalah Benteng Ku, barangsiapa yg mengucapkannya maka ia masuk dalam benteng Ku, barangsiapa masuk dalam benteng Ku maka ia aman dari siksa Ku?.
Maka Yunus as memulai doanya, memanggil mangil Maha Raja Penguasa Samudera Kegelapan dan Maha Menemani setiap kesendirian, Maha Raja Yang Menciptakan Terang Benderang dan Kegelapan di Kerajaan Alam Semesta, ia memulai doanya dengan ?Laa ilaaha illan anta? Tiada Tuhan selain Engkau.. Lalu Yunus meneruskan doanya dengan mensucikan Allah..bertasbih kepada Allah.. Dia Yang Tak satupun menghalangi Pandangan Nya, Maha Suci Raja Yang selalu disucikan selamanya oleh sekalian Alam.., dan Dia pula telah berfirman : ?KALAU BUKAN KARENA IA (Yunus) ORANG YG SUKA BERTASBIH MENSUCIKAN ALLAH, NISCAYA IA AKAN TETAP DIDALAM PERUT IKAN ITU HINGGA HARI KEBANGKITAN?.
Maka Yunus meneruskan doanya dengan kalimat SUBHANAKA maha suci Engkau.. Inniy kuntu minaddhaalimiin.. sungguh aku termasuk golongan orang yg dhalim.. (Yunus as marah dan meninggalkan ummatnya sebelum diizinkan Allah), Ia mengadu, mengaku, dan berharap cemas semoga Maha Pemelihara Tunggal ini masih memaafkannya, maka Dia Allah meneruskan firman Nya, MAKA KAMI TERIMA SERUANNYA, DAN KAMI MENYELAMATKANNYA DARI KESULITAN.. Ah? betapa tak berartinya seluruh musibahku ini dibanding orang yg ditelan hewan raksasa lalu dibawa tenggelam ke Dasar Samudera.. muncul harapan dihatiku.. berarti aku harus banyak mengucapkan kalimat Tauhid, Tasbih dan mengakui kesalahanku pada Nya, Niscaya Dia akan menolongku dari kesulitan ini.. Tiba tiba batinku merintih lagi.. ah.. tak mungkin.. itukan untuk Nabi Yunus..?, siapakah aku hingga akan pula akan ditolong Allah?, ini hanyalah kekhususan Yunus as, Nabi Allah, tiba tiba aku teringat akhir ayat itu.. WA KADZALIKA NUNJIYYIL MU?MINIIIN, dan begitupula kami menyelamatkan orang orang yg mukmin?
Maha Suci Engkau Wahai Menyingkap kegelapan malam dan membuatnya terang benderang, beribu hati gelap dan pekat telah pula kau singkapkan kesedihan mereka dengan pengabulan doa hingga hati gelap dan kelam itu berubah menjadi terang benderang dengan kegembiraan oleh Matahari Keluhuran Mu.. Kau simpan rahasia kelembutan Mu dalam ayat pendek ini.., bahwa Kau Maha Siap mengulurkan jari jari takdir kelembutan yg memutus rantai rantai takdir Mu yg mencekik dan menghanguskan sanubari ini dengan Munajat dan Doa kami, sebagaimana Hadits Nabi Mu saw, ?Tiadalah Yang Mampu menolak ketentuan Nya, selain Doa?. Hanya doa dan rintihan di Pintu Kemegahan Mu yang akan menyingkirkan segala kesulitan ini..
ya Alloh.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar